Tuesday, July 8, 2008

Masa Depanmu Ditentukan dari "Gaya"-mu



Masa Depanmu Ditentukan dari "Gaya"-mu


Sengaja saya pasang judul "eye catching" di atas. Layaknya feature2 yang biasa saya buat : iconic dan "eye catching".
Hari Minggu (6/7) lalu, seperti biasa, saya menyaksikan Oprah Winfrey Show yang ditayangkan rutin Metro TV (satu2-nya stasiun televisi yang saya tonton harian). Kebetulan, tema di edisi kali itu sangatlah menarik. Membicarakan tentang manajamen dan perencanaan keuangan keluarga.
Suze Orman, ahli finansial kenamaan USA, kebetulan tampil sebagai pembicaranya. Kehadirannya cukup menjadi jaminan betapa berbobotnya tayangan talkshow terpopuler di negeri paman sam ini.
Tentunya, selain kehadiran sang host yang lugas nan jenaka-Oprah sendiri.
Inti dari episode Oprah Show kali ini menekankan betapa pentingnya prinsip kehati-hatian dalam mengatur cash flow dan balance keuangan Anda. Pintar atau tidaknya anda mengalokasi keuangan ternyata bergantung erat dengan paradigma dan gaya hidup anda, baik isteri/suami.
Menginjak ke cerita (seperti layaknya pertunjukkan Oprah). Kisah pertamanya menghadirkan keluarga dari sebuah wilayah pinggiran di California. Kota dengan biaya hidup termahal di USA, bahkan dunia! Betapa tidak, neg bagian markas industri film Hollywood ini adalah satu2nya di USA yang memungut pajak hingga 5-10 persen utk warganya.
Pasangan (lupa namanya) yang dikarunai enam anak ini hidup ala "jestsetter". Tinggal di rumah seharga sekitar USD 650 ribu (Rp 6 miliar). Penghasilan sang suami USD 60 ribu per tahun atau Rp 570 juta per tahun. Gilanya, diungkap dalam show itu, biaya hidup mereka ini bisa mencapai 1,5 miliar per tahun!!! Atau, tiga kali lipat dari penghasilan suaminya....
Penyebabnya, tidak lain, adalah gaya hidup mewah dan budaya tampil sang isteri. Hampir tiap hari, sang isteri mengajak anak2nya utk menghabiskan waktu belanja di mall. Belum lagi, urusan kecantikan di salon. Utk keperluan tanaman penghias ruangan saja misalnya, bisa dihabiskan dana Rp 70 juta!!....Belum lagi, kebiasaannya dan anak2nya mengunjungi Starbucks saban hari. Utk yang satu ini saja, ia setidaknya merogoh kocek Rp 5 juta per bulan!!
Dengan gaya hidup yang mewah ini, terungkap bahwa sang isteri ini berutang dana USD 135 ribu (Rp 12 miliar) dan hutang kredit USD 50 ribu (Rp 500 juta)....
Lebih parahnya, sang isteri mengatakan, "Sebetulnya, hanya di luar kami keliatan mewah. Tapi, di dalamnya tidak sama sekali." Betapa tidak....Anak2nya itu rata-rata hanya punya tiga - empat potong baju di lemari yang cukup besar!!! Ini akibat kebiasaan buruk sang ibu yang suka sekali melelang atau mengobral baju2 lama dengan harga USD 1 per potong! Utk dicairkan lagi sebagai dana tambahan membeli yang baru....
Lebih ironisnya, tdk ada satu pun anaknya yang di-cover asuransi kesehatan!!! Komoditi paling berharga di negara-negara maju macam USA dan Amerika...Padahal, dua dari enam anaknya itu diketahui punya kelainan bawaan..
Dalam acara itu, Oprah sampai berkata:"Baru kali ini saya menemukan orang seperti ini"....
Bayangkan, Oprah yang menghasilkan 275 juta dollar per thn pun bisa terheran-heran (bisa dibayangkan???....
Suze Orman pun menaruh skala kesulitan keuangan mereka dalam angka 1.000 (padahal, hanya ada skala 10)..."Sangat mengkhawatirkan. saya tidak bisa membayangkan apa akan yang terjadi pada keluarga ini tiga empat tahun ke depan," Mereka ini terancam jatuh miskin, terbelit utang, dan menjadi gelandangan, bilamana sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga tiba-tiba dipanggil Tuhan. Sementara, tdk ada satu pun polis asuransi atasnya. "Saya sungguh2 heran. Padahal hanya dengan premi asuransi 50 USD per bulan, anda mendapat perlindungan jutaan dollar ke depan," demikian katanya di depan kamera.
Ia pun menyarankan keluarga ini untuk pindah ke Seattle. Sang isteri pun diminta bekerja di Starbucks dengan alasan itu tempat favoritnya dan ia bisa mencari pemasukan tambahan buat keluarga.
Dalam talk show ini, Suze menganalisis, gaya hidup seseorang amat memengaruhi masa depan. "Kita bukan korban dalam masalah ini. Melainkan, sang pencipta dari keadaan itu sendiri," ucap author best seller Women and Money : Owning The Power To Control Destiny ini..Ia pun juga mengungkapkan keherannya, seringkali gaya hidup mewah dan budaya tampil ini dilakukan satu orang atau pasangan semata demi mengesankan orang lain. "Parahnya, orang lain itu seringkali justru tidak kita kenal," katanya.
Yap, kitalah yang menentukan masa depan kita sendiri...Sebagaimana kuat mengendalikan diri, menahan ego utk tampil sederhana dan berorientasi ke depan...
Sengaja saya cuplik kembali kata mutiara dari salah satu idola saya P.K Ojong: "Hidup Sederhana, Berpikir Mulia...."
Sungguh saya resapi dalam-dalam makna ini. Bagi saya sendiri, kekayaan materi erat kaitannya dengan gaya hidup. Ada tiga cara menjadi orang kaya menurut pepatah :
1. Menikahlah dengan orang kaya.
2. Mendapat warisan
3. Rajin menabung dan berinvestasi
well, utk kasus ini saya lebih percaya dengan yang nomor tiga. Di era skrg ini, ada banyak pilihan utk investasi. Mulai dari high risk high cost macam reksadana, middle risk macam emas, hingga yang low risk high cost macam property. Puji Tuhan, saya sudah mencapai yang terakhir ini dlm waktu singkat....Meski, cukup mencekek juga. Pengorbanan besar utk kenikmatan besar di masa depan....
Mengingat, laju inflasi tdk akan bisa mengejar kenaikan harga property yang rata-rata di atas 15 persen per tahun. Bunga deposito pun tdk akan sebesar ini. Belum, nilai tambah macam sewa atau kontrak....
Jadi, selamat berinvetasi. Jangan segan jatuhkan pilihan anda pada properti!!!
Tidak lupa, cari isteri/suami yang pintar memanajemen keuangan...hehehe

Salam,
Yulvi



2 comments:

Yanu Aryani said...

Setuju banget untuk bener2 prioritasin finansial pokok, sampe2 kalo perlu lifestyle di rem secara paksa. Bukan apa-apa, kebanyakan kita keenakan dengan gaya hidup yang nyaman padahal kalo mau dirubah bisa saving lebih banyak buat hal yang jauh lebih penting. Tinggal kesadarannya aja ya yup ;) sukses terus bro...

Yulvianus Harjono (JON) said...

Betul sekali bu...
Kadang, yang tidak disadari orang, menjadi kaya adalah dengan cara mendapatkan income besar. Pdhl, ini jauh sekali dari benar. Penghasilan besar, tetapi boros, percuma saja. "Jangan lebih besar pasak drpd tiang seperti dalam cerita ini"
Dari banyak referensi, kekayaan itu justru bisa muncul dari bgmn caranya kita memperlakukan (treat) uang dan penghasilan dengan benar...
Pintar2 lah Anda berinvestasi dan mencari yang tepat sesuai style, modal, dan tingkat resiko yg bisa kita tanggung...
Satu lagi, jangan segan2 berani utk hidup sederhana....
Klo soal ini, Yanu keliatannya bisa diandalkan neh...hehehe
Ya gak bu?...
(ditunggu dolan2-nya di Bandung lho..)