Menggambarkan diri saya beberapa pekan terakhir ini...
Bayangkan, utk posting sebuah cerita penting utk Blog ni aja belum sempat...
(Prolog yg mungkin gak penting ah!!...ya gak?)
Persahabatan dan Kepercayaan
"Tidak mudah mencari sahabat. Kawan datang dan pergi silih berganti. Begitu pula dengan cinta. Dia datang dan pergi, namun akan selalu bisa tergantikan dengan yang baru...Namun, tidak demikian halnya dengan seorang sahabat sejati. Yang mengenali kita lebih dari diri sendiri. Ia tidak sering-sering hadir, layaknya menyaksikan Komet Halley yang hadir hanya 76 tahun sekali..." (Yulvi's Poem)
Seorang kawan baik saya pernah berkata :"Dia adalah sobat gw. Delapan tahun aku mengenal dia, pacar boleh berganti-ganti terus, tetapi tidak dia : sobat gw."
Well, memaknai persahabatan adalah hal yang mudah namun sulit. Definisinya simpel, tetapi pemaknaannya sangat sulit. Saya baru2 ini aja belajar tentang warna baru sebuah persahabatan. Menyelami sebuah elemen penting yang menghidupinya : Kepercayaan.
Ketika benda ini lenyap, percaya atau tidak, persahabatan yang berjalan mesra dan indah bisa sirna begitu saja. Menghapuskan ribuan detik, ratusan menit, dan berpuluh-puluh jam kebersamaan yang terjalin indah. Semata akibat sebuah perbuatan yang tercipta dalam bilangan detik yang bahkan tidak kita sadari kesalahannya.
Di sinilah kita akan merasa membutuhkan elemen penting lain bernama pemahaman. Memahami apa yang diinginkan dan dimaui sahabat kita..Sulit?.. tetapi itulah persahabatan...
Perjumpaan Sahabat Lama
Tepat dua hari usai saya kehilangan seorang sahabat penting, partner hidup, tempat mencurahkan pikiran dan rasa, pada Minggu (1/6) saya diijinkan Tuhan untuk bertemu dengan seorang sahabat di masa kecil...Sebuah perjumpaan yang sangat penting untuk memerangkap kembali masa indah di dalam untaian pikiran ini. Fragmen penting untuk menelusuri mengapa Yulvi bisa terbentuk seperti saat ini.
Well, d-day is come..Setelah serangkaian janjian melalui telepon dan SMS, melewati kemacetan di Pasar kaget Gazibu yang kali ini sungguh menjengkelkan, kami diberi kesempatan bertemu di Kartika Sari, Dago, Bandung. "Gw sekalian mau beli oleh-oleh sebelum ke stasiun," katanya. Tidak lazim, pertemuan penting dilakukan di sebuah tempat belanja. Namun, ini sungguh darurat. Sulit kami untuk bertemu Sabtu (31/5) malam karena urusan dan kesibukan masing2.
Saat tiba di lokasi penembakan (maksud gw pertemuan), saya sempat panik karena saat HP-nya dihubungi, ternyata nada aneh yang berbunyi (alias no signal)...berkeliling, mencoba-coba berkali-kali, hasilnya sama...perasaan makin gugup. Saya pikir dia sudah pulang, kembali ke Jakarta, tempat domisilinya. Dalam hati : "Kapan lagi saya bisa bertemu dia?Bayangkan, sudah hampir 15 thn kami tidak berjumpa!"...Perasaan cemas ini mengalahkan rasa saat kencan pertama dengan wanita yang didamba..hi2..
Tapi, Tuhan memang berkehendak baik. Saat mau keluar dari Kartika Sari yang kini menjelma sebagai Plaza akibat gurita modal dan kesuksesan itu, saya akhirnya bertemu dengan sahabat saya itu. Namanya Reinaldo (26). Sebuah momen yang sangat langka ketika saya memeluknya dan rasa hangat itu mengalir...
Reinaldo ini adalah sobat masa kecil saya, dari zaman TK (bener gak Rei?Koreksi klo salah..he2) saat saya dan orangtua masih berdomisili di Klender, Jakarta Timur. Rei ini sahabat sebangku, (kadang2) sekaligus pesaing utama soal urusan akademik. Kala itu, kami acapkali bersaing merebut perhatian guru, tentunya termasuk status Juara Kelas!!!Kampiun pun silih berganti kami pegang...Ibaratnya karakter Ikal dan Lintang dalam epik "Laskar Pelangi" by Andera Hirata.
Fakta terbaru, ternyata kami juga sempat menyukai cewek yang sama di masa itu...gak aneh juga jika kini kami masih jawara status jomblo...hi2...Intinya,kami mirip...Yang paling mengejutkan, saat berjumpa, kami pun tengah memegang HP yang sama...N6630..puih,series coincidence!...Tidak hanya itu, saat kami berbicara viaYM mengenai kecantikan Rika Akana (bekas idola saya, tokoh Tokyo Love Story), dia pun ikut mengangguk setuju..Bukti, minat dan ketertarikan yang sama.
Yaps, tidak ada logika yang bsia menjelaskan series coincidence ini. Kawan berspekulasi, kami bersaudara.."ha2," tertawa saya mendengarnya.
Kembali ke cerita pertemuan. Tepat di depan doorway, kami berbicara ngalur ngidul. mengacuhkan pejalan kaki yang lewat (hi2..sorry man). Lima menit pertama sempat dihabiskan hanya utk mencari kesepakatan sudah berapa lama kami tdk bertemu...Waktu yg sangat singkat (hanya setengah jam) hanya kami gunakan utk menciri penampilan fisik, suara, dan hal2 lain yg tidak mungkin terakomodir hanya melalui Chat, Blog, atau Friendster.
Saya sempat curhat soal rasa frustasi saya thd orangtua akibat kebijakan pindah rumah ke Tangerang...fakta yg tidak sempat saya ceritakan kepada sobat saya ini. Subuah rasa frustasi yang membuat ciut nyali ini utk memulai persahabatan baru dan memaksimalkan potensi kognisi saya. Saya terlahir sebagai seorang melankolic-introvert sejati (meski, akhir2 ini mulai berubah, ingin dirubah. Setidaknya diredam). Sebagai introvert, tidak mudah bagi saya utk bersahabat...Karena, sangat takut kehilangan mereka. Dan, terpukul. Seperti terjadi belasan tahun silam...
Dalam pertemuan itu, saya bawel..lebih aktif berbicara. That's me. Yulvi yang sehari-hari pendiam bisa jadi talk-aktif, bahkan cenderung cerewet, ketika berhadapan dgn seorang sahabat...Dimana, ia merasa lebih nyaman dan percaya utk menumpahkan isi pikirannya...
Perjumpaan akhirnya berakhir tepat pukul 12.10 WIB...Diiringi dengan rintik air hujan yang kebetulan jarang terjadi di awal Juni ini....
Dalam hati saya bergumam, utk seorang sahabat, tidak akan mengenal yang namanya perpisahan. Ia tidak akan lekang oleh waktu. Tersimpan selamanya di dalam hati. Untuknya pula kita akan selalu ikhlas berdoa...
"Friendship isn't how u forget, but how u forgive. Not how u listen, but how u understand. Not how u see, but how u feel. Not how u let go, but how u hold on!"
Credit Title:
- Tks bwt Tuhan yang masih mengizinkan waktu mempertemukan saya dengan sahabat2.
- Tks bwt Larry Page dan Sergey Brin yang menciptakan Google dan akhirnya juga Friendster. Krn, lewat FS inilah saya bisa menemukan sahabat2 lama di masa kecil.
No comments:
Post a Comment