Friday, June 27, 2008

Pencapaian Baru (Lama) dalam Hidup



Pencapaian Baru (Lama) dalam Hidup


At last. Lama saya tidak mengisi blog ini dengan rasa varian baru. Setelah lama mengecap rasa ala jeatcoaster : getir, pahit, asam dan manis bbrp pekan terakhir, wiken lalu saya berkesempatan mencicipi rasa unik "coki-coki" kesukaan saya waktu di masa kecil...(prolog yg lagi2 gak penting yak?) Post kali ini akan berisi cerita layaknya air mengalir. No english, no poem, that very confusing...This time, strict to the case.(ah,english lagi..hehe)

Well, last wiken was a perfect day!(keluar lagi..)...Setelah berharap-harap cemas mengajukan cuti sejak dua minggu sebelumnya, belum lagi kemungkinan cuti itu di-abort mengingat situasi "darurat militer" di Biro menyusul kepergian dua prajurit hebat, rencana liburan itu akhirnya terwujud. Setibanya di Tangerang, rasa berdebar-debar ternyata tidak hilang juga. Kenapa ya?
Ternyata, itu semata akibat excited feeling saya terhadap beberapa hal yang sangat dinanti-nanti sejak lama. Pertama, pelunasan pembayaran rumah, aset properti pertama saya yang dibeli dengan cucuran keringat, rasa menahan lapar, hingga ketegaran menepis segala ejekan kawan...Sebuah properti yang harganya sangat tidak murah : USD 15.000. Usaha yang bikin merinding jika mengingatnya. Demi keinginan kuat yang satu ini, saya beberapa kali terpaksa hidup sehari hanya dengan uang USD 0,5 (can't u imagine?...)...Sampe, menjadi jawara dalam konsumsi mie dan digelari "raja mie instant" di kantor...hehe.
Itulah guys, alasan saya mengapa berperilaku aneh dalam setahun terakhir ini...menahan keinginan utk foya-foya dan hura-hura.
But, pada akhirnya, kita yang tersenyum, setelah perjuangan itu menemui hasil manisnya. Tiada kesukacitaan teramat luar biasa saat mendengar seorang ayah yang hebat merasa bangga thd putranya yg dirasa sudah sepenuhnya mandiri dengan berhasil membeli rumah sendiri di usia yg menurutnya terbilang masih sangat-sangat muda. Properti yang seebtulnya hanya sekedar investasi.

Tapi, bagi saya, itu hanya sebuah ujian diri. Semata membuktikan bahwa jika kita punya tekad yang kuat, percayalah, tidak akan yang bisa merenggut impian itu dari kita!! Kecuali, diri kita sendiri...Itulah teori kekuatan pikiran yang saya percayai keampuhannya selama ini. Apalagi, untuk hal-hal terkait masa depan dan calon keluarga. Tidak boleh macam-macam untuk yang satu ini deh....
"Ketika merasa yakin dan percaya kita mampu menang atau melakukan sesuatu yang besar, sesungguhnya sebagian kemenangan itu sudah kita genggam saat ini. Tinggal perkara waktu yang akan mewujudkannya secara nyata...(di-adopt dari teori kekuatan pikiran Gde Prana).
Keinginan memiliki properti ini sebetulnya merupakan gambaran cita-cita saya sejak kecil, ketika masih suka menikmati coki-coki manis yg kadang untuk membelinya harus mecahin celengan....
"Hidup sedikit (secara materi) untuk hari ini, dan banyak untuk masa mendatang demi keluarga".
Dari kecil, saya memang dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, dimana sangat menghargai waktu dan ekonomi...
"Hidup Sederhana, Berpikir Mulia," demikian diungkap P.K Ojong, salah satu pendiri Kelompok Kompas Gramedia, dalam biografinya yang ditulis oleh Helen Ishwara. Salah satu tokoh yang kesederhanaannya sangat menginspirasi saya.(bersambung...)

No comments: