Monday, June 9, 2008

Euro Vs F1 Sports


Euro 2008 Vs F1 Sports

Kick Off Euro 2008 dimulai Sabtu (7/6) lalu. Gema perhelatan sepakbola terakbar dari benua biru ini terdengar hingga seluruh penjuru dunia. Tidak terkecuali di negara yang berpopulasi 220 juta jiwa ini-yg sampai kini masih sulit mencari 25 orang2 pilihan dan berkualitas utk membawa harum negara ini di kontes olahraga yg sama....
Bahkan, Rm. Sindhunata-mantan wartawan Kompas yg terkenal dengan tulisan2 filosofi sepakbola, membuat prolog Euro yg amat baik. Ia menulis serial "Opera Rakyat Kecil" di Kompas, Sabtu (7/6). Yap, di tengah tetek bengek persoalan politik dan hukum yang makin pelik, belum lagi persoalan kenaikan harga BBM yg membuat masyarakat kecil terpaksa kian pelit thd diri dan keluarganya sendiri, semata-mata akibat pemerintah yg pedit?...well, kehadiran Euro sebulan ke depan ini betul2 bisa menjadi hiburan yang menyegarkan bagi masyarakat. Dan, agaknya tidak hanya rakyat jelata. Sebab, acara ini ditayangkan langsung di tiga stasiun teve dlm satu wadah raksasa MNC dan gratis! Satu keuntungan tinggal di negara republik yg berpenduduk banyak ini.
Menikmati aksi memukau sang bintang muda baru Christiano Ronaldo, mengagumi kolektivitas permainan sepakbola ala Yunani yang menggemparkan di Euro 2004 lalu, atau sekedar taruhan meraup laba "panas"? Itu semua terserah anda!!
Yang pasti, saya pun tidak mau ketinggalan menikmati pesta sepakbola terbesar dunia setelah Piala Dunia ini. Soal jago? Pastinya sang jawara dunia Italia (meski tdk diperkuat oleh sang kapten Fabio Cannavaro) dan Portugal dengan sang "Magica Seven"nya...
Tapi, memang kudu pintar2 bagi waktu. Ada keuntungan Euro. Pertandingannya ditayangkan malam dan dini hari, live, waktu Indonesia. Berbeda dengan Coppa America yang pertandingan justru dilakukan pada pagi hari (waktu indonesia). Sehingga, tidak mengganggu aktivitas kerja. Namun, keuntungan itu justru bisa menjadi kerugian kita. Kalau kita tidak me-manage waktu sungguh2. Pertandingan yang memaksa kita bergadang ini bisa-bisa mengganggu aktivitas kerja kita sehari-hari. Korban pertama saya sendiri....Senin (9/6) bangun agak siang karena malam sebelumnya tidak ingin melewatkan Jerman kontra Polandia. Well, terpaksa stok kopi dan late diperbanyak..ha2. Jadi penasaran, ada korelasi tidak antara euro dgn kedisiplinan karyawan...?

Versus F1

Sempat sengit juga, keberadaan perhelatan Euro ini ternyata mengalahkan dan menggeser sport populer lainnya. Salah satunya, Formula1 race di Kanada, akhir pekan kemarin. Sebagai penggila F1, tentu di sini saya menjadi salah satu korban. Mengapa? Karena balapan yang biasanya itu ditayangkan Live di Global TV (masih punya MNC juga), terpaksa "turun status" jadi tayangan delayed alias tunda. Balapan yang semestinya ditayangkan live pukul 00.00 waktu Indonesia terpaksa ditayangkan tunda pukul 04.00 dini hari, setelah Euro! Bayangkan, siapa yang sempat nonton di waktu jam segitu?...tunda lagi.
Beruntung, ada fasilitas kantor, yaitu televisi berlangganan (tidak perlu sebut merek) yang menyiarkan F1 Kanada secara live melalui Starsports...Alhasil, saya tidak ketinggalan balapan yang ternyata sangat2 spektakuler. Bahkan, memecahkan prestasi khusus bagi Tim BMW!!! Tim gurem ini berhasil mematahkan dominasi Ferrari dan McLaren dengan finish 1&2. Tidak hanya itu, hasil balapan ini bahkan mampu mendongkrak pembalap andalan mereka, Kubica, ke pemuncak klasemen!!What a perfect result for BMW fans!! Dan, yang tidak kalah menarik,yaitu insiden kebodohan terbesar Hamilton yang melanggar peringatan lampu merah di pitstop dan kemudian menabrak Raikkonen...Sebuah insiden yang bakal ramai terus dibahas di media massa internasional sepekan ke depan ini. Termasuk, menggugat aturan larangan pembalap masuk pitstop saat safety car keluar.
Sayangnya, tayangan spektakuler ini tidak bisa dinikmati secara live oleh mayoritas penonton dan pecinta F1 di tanah air. Selama, tidak memiliki jaringan teve berlangganan..Korban Euro?..
Itulah warna-warni hidup....

No comments: