Friday, June 13, 2008

Demam Sepakbola ”Euro” Landa Bandung


Demam Sepakbola ”Euro” Landa Bandung

Demam sepakbola kembali melanda. Virus yang disebabkan uforia perhelatan akbar Piala Eropa ”Euro” pun menyebar ke segala penjuru, termasuk di Kota Bandung, Jawa Barat. Elu-elu, cemoohan, kesedihan, hingga kegembiraan pun ikut mengiringi perhelatan yang disaksikan dari mulai sudut sebuah hotel mewah, kafe dan restaurant, rumah kos, hingga pangkalan ojek ini.

Suasana ini setidaknya terlihat dalam acara nonton bareng di MU Cafe, Parijs van Java, Jumat (13/6) dini hari. Getar drama kekalahan 1:2 ”Tim Panser” Jerman dari Kroasia terasa hingga ke tempat ini. Para pengunjung yang menjagokan tim Kroasia spontan berteriak dan berdiri di atas kursi ketika penyerang Kroasia, Ivica Olic, membobol gawang Jerman yang dikawal Jens Lehman di menit ke-62.

Sebaliknya, pengunjung yang menjagokan Jerman tersentak kaget kemudian menggerutu. Jerman tertinggal 2-0 dari Kroasia. Mereka pun kembali menggerutu ketika peluit akhir pertandingan berbunyi. Skor 2:1. Mereka pun langsung pulang. ”Saya datang ke tempat ini memang ingin teriak sekencang-kencangnya dan mendengar teriakan orang lain,” kata Yayan Rudiwan, salah satu pengunjung yang menjagokan Kroasia.

Ia puas menyaksikan aksi tim jagoannya yang diproyeksikan di atas layar lebar sebesar kira-kira dua meter kali tiga meter. Apalagi ditemani makanan kecil dan segelas minuman dingin. Lain lagi dengan Agi Sumirat. Pria yang bekerja di Seattle, Amerika Serikat, ini kangen ini nonton bola bareng teman-teman di Bandung. “Di Amerika juga pasti nonton kalau ada bola. Tapi serunya beda,” katanya. Bagi Agi, merupakan saat yang tepat untuk berekspresi. Paling tidak, ia akan bebas berjingkrak layaknya penonton di stadion sebenarnya.

Acara nonton bareng ini juga tidak ketinggalan dilakukan di Score Cafe, Ciwalk. Di sini, acara yang difasilitasi Tabloid Sepakbola Bola ini menghadirkan layar lebar 2x3 meter dan perangkat sistem audio muktahir sebagai pemikat. ”Di sini, kami tidak sekedar menawarkan entertainment. Melainkan, juga interaktif,” tutur Andi Anugerah, Project Officer Nonton Bareng Bola di Bandung. Dalam acara nonbar ini pengunjung diajak berandai-andai menjadi pelatih. Misalnya, ”Apa yang harus dilakukan anda untuk mengalahkan Perancis jika seandainya menjadi pelatih Belanda?”

Di Gasibu, acara nonton bareng yang mempertandingkan tim dari Grup ”maut” C, Italia versus Rumania serta Belanda kontra Perancis, Jumat (13/6) malam, dimeriahkan penampilan Demian, ”Sang Ilusionis”. Acara bertajuk Extra Joss Bolaskop yang menurut rencana disiarkan live di stasiun televisi milik MNC ini menampilkan ilusi memindahkan bola raksasa dari Jakarta ke Bandung.

Seolah tidak ingin ketinggalan, di Unix’s Cafe and resto, Stanford Arms Bandung, Hotel Grand Preanger, pun ikut dipasang layar lebar. Hanya, bedanya, keberadaan layar lebar dari proyektor LCD ini sifatnya hanya pelayanan. Sebab, pengunjung di kafe ini sebagian besar adalah ekspatriat dari Eropa, khususnya Inggris. ”Mereka ini kan juga ingin tetap memantau perkembangan sepakbola. Makanya, kami sediakan khusus sebagai pelayanan saja,” ucap Rudi, pengelola Stanford Arms Bandung.

Terobosan oportunistis dilakukan pebisnis rental video games Sony Playstation 2 di beberapa titik. Pemilik rental ini sengaja mengadakan turnamen video game sepakbola ”Winning Eleven” untuk meraup untung dari selisih uang iuran yang ditarik dari peserta dengan hadiah yang diberikan. Selain, untuk mendongkrak kembali kunjungan yang sepi selama Euro berlangsung sepekan terakhir ini. Kegiatan serupa, yang lebih besar, akan diadakan pula di Be Mall, Bandung, awal Juli ini.

Hiburan merakyat

Bukanlah sepakbola kalau tidak ”membumi”. Olahraga paling populer di dunia ini sungguh tidak mengenal kasta. Di sebuah pojok di Pangkalan Ojek ”OFG”, Jalan Gagak, Kota Bandung, Euro dinikmati secara sederhana dan beramai-ramai. Cukup dengan teve 21 inci dan ditemani kopi, Heru Satriyadi (28) dan rekan-rekannya betah hingga semalam suntuk menyaksikan sepakbola. ”Ini mah kesenangan batin. Sambil nunggu penumpang, asyik nonton bola. Apalagi, kan jarang-jarang ada Euro kayak gini,” tuturnya.

Bola matanya yang kemerahan akibat menahan kantuk tiba-tiba berkaca-kaca saat idolanya Luna Maya tiba-tiba muncul dari layar kaca berlabel RCTI. Antusiasnya makin menjadi-jadi saat Luna Maya, dalam bincang-bincang jelang partai Austria dan Polandia, menyebutkan Belanda sebagai tim favoritnya. ”Ha ha, sarua jeng urang. Jodoh euy!” ucapnya berkelakar.

Baginya, Euro ini tidak ubahnya permen manis yang melupakannya sejenak dari persoalan kenaikan BBM yang turut menyiutkan penghasilannya sehari-hari. Sepakbola pun juga memiliki makna persahabatan. Ini dipahami betul oleh Windarto Harimurti (23), fans Azzuri, tim nasional Italia. Di perhelatan internasional ini, Juventini-julukan bagi pecinta klub Juventus, Italia, ini bisa bercanda, tertawa dan berkumpul dengan Milanisti, Internisti, dan Romanisti.

Padahal, sehari-harinya, keempat fragmen tifosi ini tidak akur. ”Kami malah kompak menyalahkan Donadoni (pelatih Italia) atas kekalahan Italia,” ucap mahasiswa ITB ini yang kerap melakukan nonton bareng di Oh La La Cafe ini. Hingga dua pekan ke depan, keindahan sepakbola dari benua biru ini akan membawa masyarakat, khususnya warga Bandung, untuk melupakan sejenak berbagai persoalan yang menghimpit. Selamat menikmati Euro 2008!(Yulvianus Harjono/a04)


Monday, June 9, 2008

Euro Vs F1 Sports


Euro 2008 Vs F1 Sports

Kick Off Euro 2008 dimulai Sabtu (7/6) lalu. Gema perhelatan sepakbola terakbar dari benua biru ini terdengar hingga seluruh penjuru dunia. Tidak terkecuali di negara yang berpopulasi 220 juta jiwa ini-yg sampai kini masih sulit mencari 25 orang2 pilihan dan berkualitas utk membawa harum negara ini di kontes olahraga yg sama....
Bahkan, Rm. Sindhunata-mantan wartawan Kompas yg terkenal dengan tulisan2 filosofi sepakbola, membuat prolog Euro yg amat baik. Ia menulis serial "Opera Rakyat Kecil" di Kompas, Sabtu (7/6). Yap, di tengah tetek bengek persoalan politik dan hukum yang makin pelik, belum lagi persoalan kenaikan harga BBM yg membuat masyarakat kecil terpaksa kian pelit thd diri dan keluarganya sendiri, semata-mata akibat pemerintah yg pedit?...well, kehadiran Euro sebulan ke depan ini betul2 bisa menjadi hiburan yang menyegarkan bagi masyarakat. Dan, agaknya tidak hanya rakyat jelata. Sebab, acara ini ditayangkan langsung di tiga stasiun teve dlm satu wadah raksasa MNC dan gratis! Satu keuntungan tinggal di negara republik yg berpenduduk banyak ini.
Menikmati aksi memukau sang bintang muda baru Christiano Ronaldo, mengagumi kolektivitas permainan sepakbola ala Yunani yang menggemparkan di Euro 2004 lalu, atau sekedar taruhan meraup laba "panas"? Itu semua terserah anda!!
Yang pasti, saya pun tidak mau ketinggalan menikmati pesta sepakbola terbesar dunia setelah Piala Dunia ini. Soal jago? Pastinya sang jawara dunia Italia (meski tdk diperkuat oleh sang kapten Fabio Cannavaro) dan Portugal dengan sang "Magica Seven"nya...
Tapi, memang kudu pintar2 bagi waktu. Ada keuntungan Euro. Pertandingannya ditayangkan malam dan dini hari, live, waktu Indonesia. Berbeda dengan Coppa America yang pertandingan justru dilakukan pada pagi hari (waktu indonesia). Sehingga, tidak mengganggu aktivitas kerja. Namun, keuntungan itu justru bisa menjadi kerugian kita. Kalau kita tidak me-manage waktu sungguh2. Pertandingan yang memaksa kita bergadang ini bisa-bisa mengganggu aktivitas kerja kita sehari-hari. Korban pertama saya sendiri....Senin (9/6) bangun agak siang karena malam sebelumnya tidak ingin melewatkan Jerman kontra Polandia. Well, terpaksa stok kopi dan late diperbanyak..ha2. Jadi penasaran, ada korelasi tidak antara euro dgn kedisiplinan karyawan...?

Versus F1

Sempat sengit juga, keberadaan perhelatan Euro ini ternyata mengalahkan dan menggeser sport populer lainnya. Salah satunya, Formula1 race di Kanada, akhir pekan kemarin. Sebagai penggila F1, tentu di sini saya menjadi salah satu korban. Mengapa? Karena balapan yang biasanya itu ditayangkan Live di Global TV (masih punya MNC juga), terpaksa "turun status" jadi tayangan delayed alias tunda. Balapan yang semestinya ditayangkan live pukul 00.00 waktu Indonesia terpaksa ditayangkan tunda pukul 04.00 dini hari, setelah Euro! Bayangkan, siapa yang sempat nonton di waktu jam segitu?...tunda lagi.
Beruntung, ada fasilitas kantor, yaitu televisi berlangganan (tidak perlu sebut merek) yang menyiarkan F1 Kanada secara live melalui Starsports...Alhasil, saya tidak ketinggalan balapan yang ternyata sangat2 spektakuler. Bahkan, memecahkan prestasi khusus bagi Tim BMW!!! Tim gurem ini berhasil mematahkan dominasi Ferrari dan McLaren dengan finish 1&2. Tidak hanya itu, hasil balapan ini bahkan mampu mendongkrak pembalap andalan mereka, Kubica, ke pemuncak klasemen!!What a perfect result for BMW fans!! Dan, yang tidak kalah menarik,yaitu insiden kebodohan terbesar Hamilton yang melanggar peringatan lampu merah di pitstop dan kemudian menabrak Raikkonen...Sebuah insiden yang bakal ramai terus dibahas di media massa internasional sepekan ke depan ini. Termasuk, menggugat aturan larangan pembalap masuk pitstop saat safety car keluar.
Sayangnya, tayangan spektakuler ini tidak bisa dinikmati secara live oleh mayoritas penonton dan pecinta F1 di tanah air. Selama, tidak memiliki jaringan teve berlangganan..Korban Euro?..
Itulah warna-warni hidup....

Thursday, June 5, 2008

Razia Pembajakan Software Ilegal???

Razia Software Ilegal???

Berikut ini fwd informasi yang lagi rame dibahas dari milis ke milis, blog dan citizen journal :

From: ADITIA NUGROHO
Sent: Tuesday, June 03, 2008 9:14 AM
To: ; Eka Wisnhu;
Subject: FW: Just for information from bandara

informasi dari temen kantor

============ ========= ========= ==

Dear all,

Hari Kamis tgl 29 Mei 2008 di bandara Soekarno Hatta telah dilakukan pemeriksaan terhadap para calon penumpang yang membawa komputer. Kepada mereka yang komputernya terinstallasi software-software tidak berlisensi, dilakukan sidang di tempat dan dikenakan denda sebesar Rp 9.500.000,- per komputer. Selanjutnya komputer ditahan dan harus ditebus di polres yang telah ditentukan.

Menurut info yang didapat, pemeriksaan komputer ini telah dilakukan selama seminggu oleh aparat kepolisian beserta tim HAKI di bandara, cafe-cafe dan tempat umum lainnya.

Kejadian ini disaksikan langsung oleh pak Rahmat Saptadirdja (Xsis) dan pak Bima Kurniawan (Anabatic) yang akan melakukan perjalanan melalui bandara Soekarno Hatta.

Kepada rekan-rekan yang menggunakan komputer notebook, harap berhati-hati dalam menggunakan komputernya di tempat umum dan segera melegalisir software-software yang digunakan atau menghapus software yang tidak legal.

Yulvi Wrote :
Raksasa software proprietary Microsoft beraksi? Hemm, terlalu dini untuk mengiyakannya.
Yang pasti, topik di atas ini santer dibicarakan dan di-"kick" dari milis ke milis beberapa hari terakhir ini. Bahkan, sampai diberitakan di sejumlah media elektronik, terakhir di Seputar Indonesia (RCTI) Sabtu (7/6). Namun, tidak lazimnya berita, yang diliput ini bukan peristiwa/kejadian (spot) razia itu. Melainkan, justru mengenai informasi yang ramai beredar dari milis ke milis itu.
Artinya, berita itu mengkonfirmasi ISU soal razia piranti lunak bajakan itu di Soekarno Hatta airport.
Saya sengaja menyebut kabar di atas sebagai ISU. Banyak alasan yang menegaskannya. Pertama, tidak ada satu pun media yang meliput peristiwa itu saat kejadian. Termasuk pula media online yang terkenal dengan kecepatannya. Bahkan, Detik.Com hanya memberitakan (mengangkat) semata fakta bahwa kabar itu ramai dibicarakan dari milis ke milis. Tidak lebih dari itu.
Menurut konfirmasi dari sejumlah media, pihak Angkasa Pura II selaku pengelola bandara membantah adanya pemeriksaan rutin atau berkala terhadap software di laptop calon penumpang. Pemeriksaan barang, termasuk laptop, termasuk prosedur wajar sebatas untuk memastikan tidak ada barang-barang yang tidak diperbolehkan (tidak termasuk HAKI). Bahkan, Direktorat Jendral HAKI membantah adanya razia itu. Menurut berita dari RCTI, pemeriksaan software laptop tidak termasuk konten yang diatur di dalam UU Hak Cipta?...
Ah, kalau saya mah berpikir, mana ada denda ditentukan besarannya Rp 9,5 juta?...Padahal, jika mengacu kepada UU Hak Cipta, pembajakan ini bisa dikenakan denda hingga miliaran rupiah. Dan, alangkah tidak efesiennya razia software bajakan di laptop atau notebook...Mengapa tidak? Sebab, laptop yang umumnya beredar di pasaran saat ini mayoritas telah menggunakan software, minimal operating system, berlisensi..Tergantung vendor masing2. Asus, Fujitsu, HP, Sony Vaio, misalnya, biasa menggunakan Windows Vista keluaran terbaru..Sementara, Apple "IMac" tetap konsisten pada Macintosh OS-X atau Series. Memang, berdasarkan Data Asosiasi Perusahaan Komputer Indonesia (Akomindo) menunjukkan, sekitar 88 persen perangkat komputer (5 juta unit) di Indonesia menggunakan software bajakan. Tetapi, mayoritas ini untuk komputer jenis desktop. Terutama, yang jangkrik atau rakitan punya...Sebagian kecil lagi pada laptop yang masuk melalui black market.
Ah, daripada pusing-pusing, kalau saya mah lebih baik pake non proprietary alias open source. Kalau emang kocek minim, ya gak usah memaksakan diri pake Microsoft punya tetapi ilegal..(saya yakin ini bertentangan dengan paham komunal di negara ini...he2 yang masih memadangan bahwa membajak HAKI, apalagi produk asing, adalah hal biasa..he2)..
Patut dicermati, OS yang berkembang saat ini sudah cukup pesat. Variannya tidak hanya Linux semata. Ada turunan lainnya misal Ubuntu. Bahkan, temen2 mahasiswa ada yang melakukan coding untuk pengembangan varian OS macam
Lontong Linux ataupun Jubrix (STT Telkom). En, ada satu lagi yang ala Indonesia : IGOS Nusantara.
Well, yang pasti, isu tentang razia software ini cukup buat kita ketar-ketir. Pengguna software bajakan pun pasti bakal dag-dug, tiarap. Awareness pun meningkat. Buktinya, sampai segitunya ramai di-tendang dari milis ke milis...Kalo ini misi si pembuat isu, sukses besar dia!!!

Arti Sebuah Blog



Arti Sebuah Blog

Title ini merupakan pertanyaan dari pernyataan seorang kawan yang sempat singgah di blog anyar ini...Komentar dia begini : "Wah, makin rame aja jon blog kamu." Tapi, menurut doi, terlalu kompleks. Campur2, ribet, jadi satu....
Well, jawaban saya mah simpel : "Maklum, biar satu, yang penting terurus." Seperti yg pernah saya tulis di epilog Blog ini, bagi saya, blog atau media apa pun namanya, adalah layaknya sebuah bayi. Ketika ia kita lahirkan, harus konsekuen pula kita merawat dan mengurusnya...Itu adalah tanggung jawab besar! Nah, karena saya kebetulan merasa mampunya hanya merawat satu bayi sementara ini, ya terpaksa harus demikian...Coba bandingkan dengan rekan2 lain yang punya lebih dari satu blog. Entah yg freehosting atau yang prophitiery. Ada banyak agregator penyedia freehosting mulai dari Weblog, Myspace, Wordpress, dll...Tapi, saya mah sanggupnya baru satu. Anak tunggal neh...Maka harap maklum, butuh perhatian lebih.
Bagi gw pribadi, yg penting kontennya komprehensif-lah...(dikit kompleks emang)...Yah, bwt gampangannya kan bisa dibantu lewat "Genre" (labels)...
Namun, yg tidak banyak orang tahu, blog ini sebenarnya merupakan alat saya utk belajar. Yap, belajar utk bersikap terbuka, open mind, dan belajar pula utk saling berbagi....


Wednesday, June 4, 2008

Meminjam Masa Kanak-Kanak


Meminjam Masa Kanak-Kanak


Dua hari lalu, sahabat saya posting klip opening theme tiga film anak2 lawas yang sempat tren di pertengahan 1980-an. Dua diantaranya adl film kesukaan saya dulu : Goggle V dan Lion Maru...Umur saya kira2 4-8 thn waktu film ini mewabah...En, lagi beling2nya tuh.
Download, scanning antivirus, dan putar via Winamp. Baru mendengarnya sekitar setengah detik nada awalnya, belum sampai ke gambar (krn kualitas streamingnya memprihatinkan), ingatan saya tiba2 diajak warping, pindah dimensi ruang dan waktu, ke 20-an tahun silam. Geez...Bayangan2 masa lalu yang tampak samar2 dan rabun itu makin tampak jelas dan tegas saat otak ini melihat gambar (visual) di klip2 itu...
Timbul pertikaian di cerebrum ini saat mata dan telinga diajak menyaksikan klip ini. Layaknya hemisphere, siang-malam. Jika dilihat pake rasionalitas atau maindset skrg, kita bakalan memperolok-olok klip ini. Bagaimana tidak?...secara visual, kualitas grafisnya sangat2 menyedihkan. Belum kenal CGI (Computer Generated Imagery) yg jadi kunci kesuksesan film Iron Man by John Favreau...Yg ada mah sakit mata, dan perut, nahan ketawa...
Tapi, jika kita melihatnya dari jendela masa lalu saya, sungguh ciamik neh klip...Membius ratusan ribu anak2 lainnya di masa itu...Memperkaya pengusaha2 mainan yang jualannya laris manis dibeli anak2 semata heboh film seri itu...
Yaps, di situlah dua mainstream kita beradu, bergumul, dan adu jotos...pertentangan antara dua kubu postfactum dan antefactum. Namun, di diri saya saat itu, postfactum-lah yang menang. Kekuatan nostalgia yang membuat saya betah dan selalu ingin memutarnya berulang-ulang...
Sambil berharap meminjam kembali masa kanak-kanak yang indah...

Tahukah anda? berdasarkan hasil kajian Sally Gantham-McGregor, peneliti Inggris (William Press, 2007), disebutkan, sesungguhnya sel-sel kecerdasan otak, baik aspek kognitif, visual, maupun bahasa telah tumbuh sejak manusia masih berbentuk janin. Pada usia 0-2 tahun, dendrit (cabang-cabang sel otak) dan sinaps (hubungan antarcabang sel otak) manusia berkembang pesat. Dendrit dan sinaps tumbuh pesat, berjuta-juta kali lipat, saat di usia2 ini. Makin banyak dendrit dan sinaps, makin kompleks pula kemampuan otak manusia. Kepadatan sinaps pada anak usia 3-8 tahun besarnya dua kali lipat orang dewasa. Pada usia 8 tahun ke atas, kepadatan sinaps akan berkurang drastis.
Itulah mengapa, usia ini disebut Golden Age. Otak manusia tumbuh pesat dan mampu menangkap pesan verbal dan visual dalam ratusan jutaan matriks di masa2 ini...Seiring waktu berjalan, entah karena kekurangan asupan protein atau lainnya, sinaps2 ini mati dan memori pun ikut hilang sebagian...Jadinya...pikun?... Kembali jadi anak2
Tetapi, tidak semua orang paham (bukan tahu) jika seorang dewasa, bahkan telah menikah sekalipun, sangat perlu sewaktu-waktu menjadi kanak-kanak kembali. Bukan secara harfiah. Melainkan, secara konseptual....Seorang psikolog dalam sebuah acara gathering Kompas pernah mengatakan, meminjam masa kanak2 merupakan terapi pikiran...
Ingatkah kalian...saat di masa kecil dulu, pertanyaan dan pernyataan spontan mengalir begitu saja entah dari mulut (verbal), gestur, mimik atau sinyal-sinyal lain...Begitu tulus, putih, dan murni...Saat tidak suka sesuatu, seorang anak bisa dengan mudah memangis...atau menggeleng-geleng. Anak hyperactive bahkan bisa lebih ekstrim, melempar-lempar barang atau menjambak orangtuanya. Spontanitas dan kejujuran menyampaikan rasa inilah yang mulai pudar seiring manusia kian dewasa...Ia diredam oleh toleransi, kecurigaan, doktrin, politik, budaya, dll yang sedikit banyak meracuni pikiran kita...
Jadilah sebuah produk yang bernama ketertutupan, inferioritas, dan misskomunikasi. Menyebabkan kesalahpahaman, menciptakan pertengkaran sahabat, hingga menyebabkan perceraian....
Makanya, bnyk psikolog yang menggunakan terapi "meminjam masa kanak2" ini untuk menghilangkan ketegangan komunikasi antarpasangan yang telah menikah, bahkan bercerai. Bagaimana tidak? Ketika kita tidak lagi saling percaya untuk berbahasa, mengungkapkan rasa dan pikiran melalui elemen spontanitas dan kejujuran, di situlah komunikasi dalam hubungan itu menemui jalan buntu....
Maka, pernah saya lakukan, dan tidak akan segan2 kembali dilakukan meski cukup sulit, meminjam masa kanak-kanak itu sangatlah perlu...Ketika kita memandang segala sesuatu di dunia ini melalui kacamata yang positif. Dan, mengungkapkannya secara spontan dan jujur, apa adanya. Agar, menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan kawan, keluarga, atau pasangan anda....


Monday, June 2, 2008

Perjumpaan Sahabat Lama...

Fuihhh..rutinitas dan rutinitas...Lagi. Padat, seperti bak mandi yang keran airnya bocor. Terus saja diisi dengan air meski sampai akhirnya meluber...

Menggambarkan diri saya beberapa pekan terakhir ini...
Bayangkan, utk posting sebuah cerita penting utk Blog ni aja belum sempat...
(Prolog yg mungkin gak penting ah!!...ya gak?)


Persahabatan dan Kepercayaan

"Tidak mudah mencari sahabat. Kawan datang dan pergi silih berganti. Begitu pula dengan cinta. Dia datang dan pergi, namun akan selalu bisa tergantikan dengan yang baru...Namun, tidak demikian halnya dengan seorang sahabat sejati. Yang mengenali kita lebih dari diri sendiri. Ia tidak sering-sering hadir, layaknya menyaksikan Komet Halley yang hadir hanya 76 tahun sekali..." (Yulvi's Poem)

Seorang kawan baik saya pernah berkata :"Dia adalah sobat gw. Delapan tahun aku mengenal dia, pacar boleh berganti-ganti terus, tetapi tidak dia : sobat gw."
Well, memaknai persahabatan adalah hal yang mudah namun sulit. Definisinya simpel, tetapi pemaknaannya sangat sulit. Saya baru2 ini aja belajar tentang warna baru sebuah persahabatan. Menyelami sebuah elemen penting yang menghidupinya : Kepercayaan.
Ketika benda ini lenyap, percaya atau tidak, persahabatan yang berjalan mesra dan indah bisa sirna begitu saja. Menghapuskan ribuan detik, ratusan menit, dan berpuluh-puluh jam kebersamaan yang terjalin indah. Semata akibat sebuah perbuatan yang tercipta dalam bilangan detik yang bahkan tidak kita sadari kesalahannya.
Di sinilah kita akan merasa membutuhkan elemen penting lain bernama pemahaman. Memahami apa yang diinginkan dan dimaui sahabat kita..Sulit?.. tetapi itulah persahabatan...

Perjumpaan Sahabat Lama

Tepat dua hari usai saya kehilangan seorang sahabat penting, partner hidup, tempat mencurahkan pikiran dan rasa, pada Minggu (1/6) saya diijinkan Tuhan untuk bertemu dengan seorang sahabat di masa kecil...Sebuah perjumpaan yang sangat penting untuk memerangkap kembali masa indah di dalam untaian pikiran ini. Fragmen penting untuk menelusuri mengapa Yulvi bisa terbentuk seperti saat ini.
Well, d-day is come..Setelah serangkaian janjian melalui telepon dan SMS, melewati kemacetan di Pasar kaget Gazibu yang kali ini sungguh menjengkelkan, kami diberi kesempatan bertemu di Kartika Sari, Dago, Bandung. "Gw sekalian mau beli oleh-oleh sebelum ke stasiun," katanya. Tidak lazim, pertemuan penting dilakukan di sebuah tempat belanja. Namun, ini sungguh darurat. Sulit kami untuk bertemu Sabtu (31/5) malam karena urusan dan kesibukan masing2.
Saat tiba di lokasi penembakan (maksud gw pertemuan), saya sempat panik karena saat HP-nya dihubungi, ternyata nada aneh yang berbunyi (alias no signal)...berkeliling, mencoba-coba berkali-kali, hasilnya sama...perasaan makin gugup. Saya pikir dia sudah pulang, kembali ke Jakarta, tempat domisilinya. Dalam hati : "Kapan lagi saya bisa bertemu dia?Bayangkan, sudah hampir 15 thn kami tidak berjumpa!"...Perasaan cemas ini mengalahkan rasa saat kencan pertama dengan wanita yang didamba..hi2..
Tapi, Tuhan memang berkehendak baik. Saat mau keluar dari Kartika Sari yang kini menjelma sebagai Plaza akibat gurita modal dan kesuksesan itu, saya akhirnya bertemu dengan sahabat saya itu. Namanya Reinaldo (26). Sebuah momen yang sangat langka ketika saya memeluknya dan rasa hangat itu mengalir...
Reinaldo ini adalah sobat masa kecil saya, dari zaman TK (bener gak Rei?Koreksi klo salah..he2) saat saya dan orangtua masih berdomisili di Klender, Jakarta Timur. Rei ini sahabat sebangku, (kadang2) sekaligus pesaing utama soal urusan akademik. Kala itu, kami acapkali bersaing merebut perhatian guru, tentunya termasuk status Juara Kelas!!!Kampiun pun silih berganti kami pegang...Ibaratnya karakter Ikal dan Lintang dalam epik "Laskar Pelangi" by Andera Hirata.
Fakta terbaru, ternyata kami juga sempat menyukai cewek yang sama di masa itu...gak aneh juga jika kini kami masih jawara status jomblo...hi2...Intinya,kami mirip...Yang paling mengejutkan, saat berjumpa, kami pun tengah memegang HP yang sama...N6630..puih,series coincidence!...Tidak hanya itu, saat kami berbicara viaYM mengenai kecantikan Rika Akana (bekas idola saya, tokoh Tokyo Love Story), dia pun ikut mengangguk setuju..Bukti, minat dan ketertarikan yang sama.
Yaps, tidak ada logika yang bsia menjelaskan series coincidence ini. Kawan berspekulasi, kami bersaudara.."ha2," tertawa saya mendengarnya.
Kembali ke cerita pertemuan. Tepat di depan doorway, kami berbicara ngalur ngidul. mengacuhkan pejalan kaki yang lewat (hi2..sorry man). Lima menit pertama sempat dihabiskan hanya utk mencari kesepakatan sudah berapa lama kami tdk bertemu...Waktu yg sangat singkat (hanya setengah jam) hanya kami gunakan utk menciri penampilan fisik, suara, dan hal2 lain yg tidak mungkin terakomodir hanya melalui Chat, Blog, atau Friendster.
Saya sempat curhat soal rasa frustasi saya thd orangtua akibat kebijakan pindah rumah ke Tangerang...fakta yg tidak sempat saya ceritakan kepada sobat saya ini. Subuah rasa frustasi yang membuat ciut nyali ini utk memulai persahabatan baru dan memaksimalkan potensi kognisi saya. Saya terlahir sebagai seorang melankolic-introvert sejati (meski, akhir2 ini mulai berubah, ingin dirubah. Setidaknya diredam). Sebagai introvert, tidak mudah bagi saya utk bersahabat...Karena, sangat takut kehilangan mereka. Dan, terpukul. Seperti terjadi belasan tahun silam...
Dalam pertemuan itu, saya bawel..lebih aktif berbicara. That's me. Yulvi yang sehari-hari pendiam bisa jadi talk-aktif, bahkan cenderung cerewet, ketika berhadapan dgn seorang sahabat...Dimana, ia merasa lebih nyaman dan percaya utk menumpahkan isi pikirannya...
Perjumpaan akhirnya berakhir tepat pukul 12.10 WIB...Diiringi dengan rintik air hujan yang kebetulan jarang terjadi di awal Juni ini....
Dalam hati saya bergumam, utk seorang sahabat, tidak akan mengenal yang namanya perpisahan. Ia tidak akan lekang oleh waktu. Tersimpan selamanya di dalam hati. Untuknya pula kita akan selalu ikhlas berdoa...

"Friendship isn't how u forget, but how u forgive. Not how u listen, but how u understand. Not how u see, but how u feel. Not how u let go, but how u hold on!"

Credit Title:
- Tks bwt Tuhan yang masih mengizinkan waktu mempertemukan saya dengan sahabat2.
- Tks bwt Larry Page dan Sergey Brin yang menciptakan Google dan akhirnya juga Friendster. Krn, lewat FS inilah saya bisa menemukan sahabat2 lama di masa kecil.

Sunday, June 1, 2008

How to Write a Love Poem...

Write a Love poem...

For the cash-strapped, or romantically inclined, writing a sincere, well thought out love poem may be just the ticket to your loved one's heart.

It is easy to express your true feelings and thoughts in free-verse or rhyme.

You don't need to be a Shelley or Browning to write a great poem.
All it takes is sincerity, effort, a loving feeling and something to write with.


1. Write a page of standard prose, as fast as you can, about how you felt the first time you saw your loved one,
how you felt the first time you knew you were in love,
and how you feel right now about being together.
These three moments in time will create the structure of your poem.


2. Replace any weak verbs with stronger verbs and any pronouns with proper nouns.
Words depicting the 5 senses work well for love poems.


3. Reread your passage and pick a metaphor to tie the three moments together.
Choosing a metaphor is the most fun part so be wild with it.
An opening flower is a tried and true metaphor for love, but a cloud that looks like a heart might work even better.


4. Rewrite your passage using the metaphor to describe the three moments.


5. Read your page aloud, change things that sounds "off" to you. Make notes where you feel there's a pause in the flow.


6. Write the poem, putting a line breaks where you made the notes.


7. Whether you type or write the poem consider framing your poem. Your loved one may want to keep the poem as a memento!


8. Read the poem aloud to the person you love, or present it as a gift to them.
Tips * Who knows—you may just write the "Greatest Poem Ever".
Just remember your poem is for the one you love. So make it personal and sensual.



* Think about your 'love',
how you feel when you are together or apart,
what you miss most when you're apart, how you feel when you reunite.
Write your thoughts and feelings.
Poetry comes from your heart—your thoughts will create a love poem based on your feelings.


* There's no need to be intimidated by rhyme schemes.
Remember, poetry doesn't have to rhyme.
Former Poets Laureate Robert Pinsky and Louise Gluck and current Poet Laureate Ted Kooser all write poetry that does not rhyme.


* The best writing advice is simple: omit needless words. One strong verb steamrolls any three weak ones.


* Poetry and almost all artful prose is about how the words reveal your feelings. Read your writings aloud to yourself to feel what your words are saying. If they stir emotion in you, they will for the person you love.

* Make it personal. If your love is named Kim or Vern try to use it. Don't use cliches', find something unique or special in your relationship and write about that. Your poem should be a reflection of the love you both share.


* One useful tip for any kind of poem is to "write it twice: first with the heart, then with your brain". Express your feelings without sounding corny.


* Read poems for ideas but "Do not copy them" it will get you nothing, and your loved one may find out.


* It's FINE to quote an existing poem. Just include the original author's name and say something like, "I thought of you when I read this."


* Some people are more poetic than others when it comes to expressing emotions, don't give yourself a report card, your poem doesn't need to be perfect just yours. A short, simple, romantic phrase or rhyme from your heart can be put in with a small gift to give your loved one. E.G. "I hope this gift will let you see ...how much, my love, you mean to me...


* A poem that can be written in prose isn't a poem, so don't follow the method of writing a huge block of prose, cleaning it up, and then cutting it arbitrarily into lines. Learn to write real poetry in meter--that will show your lover real dedication and effort.


* Recognize that this is only ONE way of writing a poem. Google "love poem" for a million others. The issue here is not how good a poem it is, it's how much emotion it evokes in your partner. You don't have to stick to the night you met. Try other powerful moments, for example the evening you two walked together just before the birth of your first child, the time you two got caught in the rain, clutching his/her hand on the roller coaster, etc. etc.


* If you want to rhyme, there are great rhyming dictionaries on the internet. Try to stay away from one syllable words and try making every other line rhyme.


* Golden Rule: If you are sincere, your partner will LOVE it. Guaranteed.
* Do not talk about raw sex in your poem.

* You don't have to ignore sex either. Look at the work of e e cummings for example. Sex is a part of many romantic relationships and is as raw or refined as the partners themselves, e.g. Jose Nunez "Bilingual"


ok, good luck then

Source from WikiHow

Yunike Andreas

Yunike have a good site about "love". u must visit it!!!

Yulvi's Wrote :

Nice to meet u Ke...Thanks for giving me a good advice and clearmind..

I'll try to express a comment at my own blog. Cause it very important.

Well..what a good tips for making a love poet/poem. But, i assume, it's very complex. Too much theory..

In my point of view, making a poet or poem is simply as showing ur feeling, caring people that u loved..

No structure like newswrite (5W plus 1H concept) or similiar. Either formal barricade.

The most important, u wrote it from ur heart. Listen to it, not hear. Feel it, and express it...

A good poem is not only about prose. But, how to reflect whats in ur heart (love0 actually).

A good poem is determined by experiences, little bit vocabulary, and a dare to express it...

Then, u'll have a memento one.

Too know more,see it on Heart Genre from this Weblog Labels.